Maternity protection is a form of protection for women to remain able to work without reducing the welfare of themselves and their children and family
Encouraging the Expansion of Social Security Employment Membership for Indonesian Migrant Workers (PMI)
29 May 2024
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mendukung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) untuk berpartisipasi dalam kegiatan Expo Pengawasan Intern yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), di The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (28/05).
Dalam expo kali ini, Kemenko PMK mengangkat tema ”Peran APIP dalam Pengentasan Kemiskinan Ekstrem”. Menurut Anies Kristianita selaku Kepala Bagian Tata Usaha Inspektorat Kemenko PMK, kegiatan ini merupakan ajang transfer pengetahuan terkait kemiskinan ekstrem dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target pengentasan kemiskinan ekstrem.
”Expo pengawasan internal ini melibatkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah atau APIP yang nantinya mengawal program yang dijalankan”, jelas Anies.
Selaras dengan tema expo, booth Kemenko PMK menyajikan beragam informasi menarik melalui flyer dan video singkat mengenai kemiskinan ekstrem serta pemanfaatan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang mengundang antusias pengunjung untuk berkunjung. Apalagi Kemenko PMK mengajak pengunjung mengikuti 3 sesi kuis bertemakan kemiskinan ekstrem untuk mendapatkan berbagai hadiah menarik.
Suasana pengunjung booth Kemenko PMK dalam Expo Pengawasan Intern
di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, (28/05).
Dalam acara ini para pengunjung menunjukkan antusiasnya dan memberikan beragam pendapat. Rizkyna Cahyaningrum, salah satu pemenang kuis dari booth Kemenko PMK, menyatakan apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam percepatan penurunan kemiskinan.
”Lewat kunjungan dan keikutsertaan saya dalam kuis ini membuat saya jadi tahu bagaimana pemanfaatan data P3KE dan berapa persen jumlah penduduk miskin di Indonesia dari tahun ke tahun.” ujar Rizkyna.
Sementara, Reva Nathalie, salah satu pengunjung, juga antusias saat mendapatkan informasi mendalam mengenai percepatan penurunan kemiskinan.
”Pertama kali datang ke sini rasanya ”pas” karena kita mendapat gambaran program-program dalam pengentasan kemiskinan itu seperti apa dan ternyata sudah ada data-data pendukung melalui data P3KE. Dari sini kita mendapatkan banyak informasi tambahan,” pungkasnya.
Kegiatan ini pun menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan memperluas jejaring antara unit-unit pengawasan internal, baik di tingkat pusat maupun daerah, sehingga mendorong kolaborasi dan kerja sama dalam usaha meningkatkan kualitas tata kelola dan layanan internal dalam upaya kerja bersama mengentaskan kemiskinan.