Maternity protection is a form of protection for women to remain able to work without reducing the welfare of themselves and their children and family
Encouraging the Expansion of Social Security Employment Membership for Indonesian Migrant Workers (PMI)
14 October 2016
Untuk mewujudkan akses listrik bagi masyarakat miskin dalam tahapan uji coba di kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada (13/10) bertempat di kantor Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dilakukan penandatanganan Nota Kesepatan (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Lazismu, dan Yayasan Besi Pae. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Eksekutif TNP2K, Bambang Widianto dengan Bupati TTS yang diwakili oleh Kepada Bappeda TTS, Gede Witadarma; Ketua Badan Pengurus Lazismu, Hilman Latief; dan Pendidiri Yayasan Besi Pae, Afliana Hana Ndun.
Bambang Widianto dalam kesempatan ini menyatakan bahwa mekanisme kemitraan strategis yang dibangun antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan lembaga swadaya lokal kedepannya dapat terus dijaga sehingga model kemitraan ini dapat terus berlanjut dan diperluas ke daerah-daerah lainnya. “Dengan adanya program kemitraan seperti ini, diharapkan dapat mendorong partisipasi dunia usaha dan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan, serta memastikan percepatan prioritas pemerintah dalam meningkatkan akses bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dasar,” ujar Bambang.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu, Hilman Latief. “Kami sangat bahagia dapat terlibat dalam program yang strategis bersama TNP2K. Sebagai lembaga amil zakat nasional, Lazismu berkomitmen berpartisipasi aktif menjalin kerjasama dengan semua elemen untuk mewujudkan akses bagi masyarakat miskin, dalam hal ini listrik. Harapan kami proses kedepan dapat berjalan lancar dan masyarakat di TTS dapat lebih produktif,” terangnya.
Simon Field, Yayasan Besi Pae juga menyatakan bahwa selaku lembaga swadaya lokal di TTS pihaknya siap memberikan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, sehingga nantinya masyarakat setempat dapat sungguh-sungguh merasakan manfaat adanya program ini.
Uji coba tahap awal dilakukan secara bertahap di 11 desa di 4 kecamatan dengan total penerima manfaat 2.074 rumah tangga, dimulai dengan Desa Naileu, Desa Oemaman dan Desa Kusi Utara berjumlah 283 rumah tangga.
Hingga saat ini persiapan yang telah dilakukan meliputi: mengembangkan skema dan memfasilitasi kemitraan, mengembangkan dan mengkoordinasikan mekanisme penyaluran bantuan, survei lokasi dan rumah tangga sasaran, mengembangkan mekanisme perangkat verifikasi dan mengalokasikan serta mensinergikan dukungan sumber daya.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa perusahaan yang siap memberikan dukungan untuk tahap selanjutnya seperti PT. GE Indonesia dan PT. Palladium International.