Maternity protection is a form of protection for women to remain able to work without reducing the welfare of themselves and their children and family
Encouraging the Expansion of Social Security Employment Membership for Indonesian Migrant Workers (PMI)
03 December 2015
Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto hari ini (3/12/2015) menyerahkan laporan dan hasil dukungan TNP2K dalam menyempurnakan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) kepada Hartono Laras, Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Sosial.
Pada kesempatan tersebut Bambang Widianto mengatakan bahwa program KUBE adalah program yang sangat baik dan dijadikan harapan agar mampu mendorong kapasitas keluarga. Akan tetapi perlu ditingkatkan pengelolaannya agar bisa menjadi lebih optimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan pesertanya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa dari beberapa analisis yang dilakukan oleh tim Sekretariat TNP2K terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki antara lain: (1) Penyempurnaan data peserta KUBE agar dapat memberikan informasi lengkap, (2) Perbaikan business process, (3) Peningkatan koordinasi antar pemangku kepentingan, (4) Perbaikan mekanisme pembentukan KUBE, serta (5) Penyediaan instrumen evaluasi yang memadai.
Pada kesempatan tersebut, Bambang Widianto menjelaskan bahwa Sekretariat TNP2K telah melakukan berbagai upaya untuk menyempurnakan program KUBE, seperti: Studi/Penelitian Business Process Review KUBE PKH 2013 dan KUBE 2011-2013, Monitoring dan Evaluasi KUBE 2011-2013, Baseline KUBE PKH 2014; Revisi Petunjuk Teknis KUBE dan Modul Pelatihan; Pembuatan Media Pelaporan dan Media Interaksi Berbasis TIK baik untuk Media Pelaporan dan Media Interaksi; serta Pembuatan Media Belajar untuk Anggota KUBE.
Salah satu aspek penting dalam dukungan Sekretariat TNP2K adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk media pelaporan dan interaksi. Sekretariat TNP2K juga membantu memfasilitasi menyiapkan aplikasi untuk mengajarkan peserta KUBE.
Sementara itu, dalam hal dukungan untuk penyiapan modul pelatihan, Sekretariat TNP2K menyiapkan pelatihan wirausaha dengan materi yang relevan dengan kebutuhan peserta KUBE mulai dari membentuk kelompok, menentukan usaha yang layak, merencanakan usaha, menghitung perkiraan keuntungan, menentukan pembagian tugas, menyusun dan mengajukan proposal, mengelola usaha ekonomi produktif, mengendalikan kualitas produk, mengembangkan usaha dan kemitraan, serta mencatat dan melaporkan perkembangan KUBE.
Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Sosial, Hartono Laras pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas dukungan Sekretariat TNP2K dan berharap agar Sekretariat TNP2K tetap memberikan asistensi kepada tim KUBE Kementerian Sosial. Hartono Laras melanjutkan bahwa salah satu aspek penting yang harus dilakukan adalah peningkatan kemampuan pendamping.
Bambang Widianto sependapat bahwa praktik baik internasional juga menunjukkan bahwa peran pendamping sebagai business coaching sangat penting, selain ketepatan waktu intervensi dan pemantauan yang berkala bagi penerima program KUBE.