Maternity protection is a form of protection for women to remain able to work without reducing the welfare of themselves and their children and family
Encouraging the Expansion of Social Security Employment Membership for Indonesian Migrant Workers (PMI)
30 November 2015
Bertempat di Ballroom Hotel Sahid Jaya Jakarta, Kementerian Sosial RI (Kemensos) menggelar acara Rapat Koordinasi Nasional Program Keluarga Harapan (PKH) 2015 pada tanggal 25-27 November 2015. Acara yang dibuka oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (RI), Khofifah Indar Parawansa tersebut dihadiri juga oleh sejumlah pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PKH, termasuk dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Pada hari kedua acara rapat tersebut dimulai dengan diskusi panel mengenai pelaksanan PKH di lapangan. Moderator sesi ini adalah Dr Oetami Dewi, Kasubdit Kerjasama Direktorat Jaminan Sosial. Pemateri dalam sesi pertama ini terdiri dari Dra Rahma Iryanti, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Sri Kusumastuti Rahayu, Kepala Pokja Bansos TNP2K, Vivi Alatas dari Bank Dunia dan M. Oni Royani Direktur Jaminan Sosial Kemensos RI.
Dalam paparannya, Sri Kusumastuti menyampaikan bahwa PKH merupakan program bantuan bersyarat kepada keluarga sangat miskin yang diarahkan untuk memenuhi kebutuan pendidikan dan kesehatan, selain memberikan kemampuan kepada keluarga untuk meningkatkan konsumsi. Selain itu PKH juga diharapkan dapat mengubah perilaku keluarga sangat miskin untuk memeriksakan ibu hamil/nifas ke fasilitas kesehatan. Pada akhirnya, ujar Sri, “PKH dalam jangka panjang akan memotong mata rantai kemiskinan antar generasi.”
Beliau lebih lanjut menegaskan sejumlah hal tentang program PKH ini, dalam paparannya yang berjudul “Pemanfaatan Data & Inovasi dalam Perumusan Kebijaksanaan dan Pelaksanaan Program Keluarga Harapan”. Hal penting yang perlu diingat adalah pentingnya verifikasi dan inovasi dalam pelaksanaan. Saat ini, TNP2K sedang mengembangkan Sistem Monitoring dan Analisis Reguler Triwulanan –Program Keluarga Harapan (SMART-PKH). SMART-PKH menyajikan visualisasi data dari pelaksanaan PKH yang telah diolah dengan metodologi statistik yang standard. Sumber data SMART-PKH adalah data dari Sistem Informasi Manajemen (MIS) UPPKH. SMART-PKH memadukan beberapa informasi, yaitu: kategori penerima (RTSM/KSM dan anggotanya) beserta area tempat tinggalnya, jenis layanan (Pendidikan dan/atau kesehatan), proses verifikasi dan pemenuhan kewajiban serta proses pembayaran dan penalti.
Direktur Jaminan Sosial, Oni Royani menambahkan, bahwa ada peningkatan jumlah sasaran dalam target keluarga sangat miskin (KSM) di tahun 2015. “Ada sekitar 3,5 juta KSM yang menjadi target PKH di tahun 2015. Meningkat dari sekitar 2,87 juta KSM di tahun sebelumnya, 2014,” ujarnya. Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya ingin memastikan target program PKH itu tepat sasaran, sehingga tidak menimbulkan exclusion error (keluarga yang tidak miskin, namun terdata sebagai calon peserta PKH) dan inclusion error (keluarga sangat miskin, namun tidak terdata sebagai calon peserta PKH).